LAI telah mengkulturisasi dan mengedukasi kata Allah dari bangsa yang bukan berasal dari keturunannya kamu dan bukanlah juga dari bangsa pilihan-Nya!
Gambaran disini, bermaksud memberitahukan, bahwa dengan keturunan dari Putra sem, hingga kamu semua manusia di dunia ini sekarang menjadi ada. Oleh karena itu LAI telah mengkulturisasi dan mengedukasi kata Allah dari bangsa yang bukan berasal dari keturunannya kamu dan bukanlah juga dari bangsa pilihan-Nya!
1. Alasan LAI menerjemakan dengan mengunakan kata Allah : Misinya Kristen mula-mula di negeri Arab, yang diperkenalkan oleh Arab kepada Misinya Kristen. Namanya saja Misi, itu mempengaruhi dan bukannnya dipengaruhi. Disini tidaklah membahas detailnya dari alasan LAI itu, sebab alasannya hanyalah satu karena dipengaruhi. Dan khususnya dunia Kristen jadi korbannya.
Argumentasinya LAI, bahwa kata Allah yang telah menjad sesembahan bangsa Arab, bukanlah Allah sesembahan Kristen. Itu semua pasti semuanya sdra-sdri Kristen mengatakan Ya, sebab tidaklah sama. Pertanyaannya :
a. Kata Allah, itu berasal dari Bahasa mana?
b. Berasal dari mana, kata Allah itu artinya apa?
c. Berasal dari mana, etimologynya kata Allah, itu dibentuk dari kata apa saja, dan berasal dari Bahasa mana?
d. Menurut mereka : Al – Ilah? Katanya TIDAKLAH SAMA, tetapi mereka katakan Al – Ilah? Katanya mereka TIDAKLAH SAMA, ini yang mau dikatakan disini, menciptakan bahasa sendiri, yang juga bukan berasal dari sana, dan juga tidak tahu artinya, sebab mereka katakann TIDAKLAH SAMA.
e. Kalau TIDAKLAH SAMA, artinya apa? Ayo yang bisa jawab!
f. Kalau TIDAK SAMA, maka kata Allah ini ada dua kata yang berasal dari PROTO SEMIT, yang masing-masing artinya TIDAKLAH SAMA, dimana yang satu berasal dari Arab yang telah menjadi sesembahannya mereka di Arab, dengan menyebut Allah. Dan yang kedua berasal dari mana : Akadian atau Assyrian atau Ibrani - Aram atau Amharic atau Ge'ez atau Trigiya ?
2. Sejarah
a. Sejarah Israel kuno dan Yehuda.
b. Sejarah Alphabet Ibrani dan Aramaic.
c. Sejarah Bahasa Semit dengan artikulasi peradaban dengan budayanya masing-masing.
d. Sejarah Kepercayaan bagi bangsa-bangsa Semit.
e. Sejarah Kepercayaan dan penyebutan El – Eloah – Elohim, bagi bangsa Israel.
f. Sejarah Kitab Suci-Nya, bagi bangsa Israel
3. Dasar Hukum dan Ketetapan-Nya
a. Sebutan-Nya yang telah disebutkan bagi turun temurun, yang baginya mereka dari keturuannya Abraham (Kejadian 22:16-18) – Ishak - Yakub (Keluaran 3:15).
b. Larangan-Nya menyebut sebutan-sebutan lain (Keluaran 20:3), selain dari Sebutan-Nya yang telah disebutkan, untuk disebutkan turun temurun.
c. Kecemburuan-Nya sehingga yang tertuju hanyalah kepada bangsa Israel, dengan menyebut bangsa Israel, dan TIDAKLAH menyebut kepada bangsa-bangsa lain, yang adalah Hukum Yang Terutama, dan yang telah dikatakan-Nya dengan menyebut kata Elohim di Markus 12:29 dan Ulangan 6:4.
d. Pembenaran a,b,c, Dia sendiri telah membuktikan dengan menyebut Elohi (Markus 15:34) – Eli (Matius 27:46), sebagai peringatan-Nya dan edukasi-Nya, yang mana kata Elohi – Eli adalah singkatan dari Eloah – Elohim, yang telah menjadi Sebutan-Nya, dalam Bahasa Ibrani.
e. Dengan berdasarkan Text Aslinya (MASORAH), maka kata Elohim lah yang disejajarkan arti dan makna dari kata YHVH. Jadi TIDAKLAH disejajarkan dengan kata Allah atau dari kata siapa-siapa. Oleh karena itu sebutan-Nya Elohim di Keluaran 3:15 adalah sebutan-Nya kepada YHVH! Jadi bukannya kata Allah yang adalah sebutannya kepada YHVH!
4. Pengesahan akan Pengkhususan dari text Penulisannya di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini.
a. Aspek Hukum, di dalam seluruh Kitab Suci-Nya, yang telah menjadi pengesahan-Nya
b. Sejarah mula-mula dari Sebutan-Nya, yang telah disebutkan oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri, dan yang telah disahkan-Nya.
c. Sebutan-Nya disaksikan oleh para nabi, dan yang telah tercatat di dalam seluruh Kitab Suci-Nya sendiri, dan yang disahkan-Nya.
d. Pengesahan Sebutan-Nya oleh para pengikut yang telah menyebut sebutan-Nya, dan diakui oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri. Dan semuanya itu telah tercatat didalam sejarah dan peristiwa di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini.
e. Kontruksi dari Aksara dengan masing-masing arti dan makna tujuannya, dan direkontruksikan menjadi berkesimbungan membentuk arti dan makna dan tujuan yang telah ditetapkan-Nya, dan yang telah disahkan-Nya. Dan semuanya itu sudah tercatat di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini!
5. Memperhatikan dan menimbang kontruksi dan rekontruksi dari artikulasi dengan fonetikanya.
a. Menimbang Sejarah Peristiwa dan Kejadian dari Kitab Suci-Nya yang sudah ada.
b. Menimbang Linguistik dan kontruksi dan diperuntukan dengan maksud dan tujuannya dari yang sudah ada.
6. Dampak dari pelanggaran penulisan kata Allah, dengan memperhatikan pertimbangan point 1;2;3;4 dan 5.
a. Interest Social dan Komunitas Internal
Ini disebabkan karena tidaklah memahami kontruksi – rekontruksi dari alphabet Ibrani, yang relasi hubungannya dengan hukum dan ketetapan-Nya di dalam seluruh Kitab Suci-Nya, sehingga munculnya berbagai doktrin di dalam tubuhnya Kristen, yang masing-masing pemahamannya berbeda satu dan lainnya.
b. External Social dan Komunitas Internal
Penggunaan kata Allah oleh LAI telah menyebabkan Interfrensi kepada pihak lain, yang telah menggunakan dengan kata Allah yang sama. Dan akan tetapi dalam penggunaan kata yang sama, nilainya berbeda satu dan lainnya, sehingga menimbulkan perselisihan antara yang satu dan lainnya.
7. Dampak Perubahan dari kata Allah menjadi kata Elohim :
a. Pengembangan Edukasi pendalaman Kitab Suci-Nya yang semakin terbuka dan transparan, akan kontruksi – rekontruksi dari alphabet Ibrani, yang relasi hubungannya dengan hukum dan ketetapan-Nya di dalam seluruh Kitab Suci-Nya.
b. Dengan perubahan dari kata Allah menjadi kata Elohim, maka akan menciptakan batasan yang sangatlah JELAS, sehingga tidak ada lagi interferensi dari pihak lain, yang selama ini merasa diri memiliki akan kata Allah.
c. Akan meciptakan kontruksi pembangunan social yang baru dalam Integrity Internal dan External Komunitas Social, yang dari Batasan yang sudah ada dan jelas, dengan berdaya guna dalam berbagai bidang aspek kehidupan.
Dan masih banyak kalau mau dijabarkan satu persatu. Dan pejelasannya masing-masing sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya dan linknya juga sudah tersedia. Dan ini sebagai pembukaan untuk dilanjuti dalam pembahasan Yohanes 1:1-14!
A. Sejarah
Arphaksad adalah Putra sem yang menurunkan bangsa Ibrani dan Aram putranya sem yang menurunkan bangsa Aram dan Arab,
Dalam hal bahasa, Aram LEBIH DAHULU mengembangkan bahasanya dan nenek moyang bangsa Ibrani mengembangkan bahasa Ibrani dengan berakulturisasi dengan bahasa Kanani dan Amorit dan menggunakan abjad Kanani Kuno yang kemudian berkembang dalam bentuk bahasa bulat karena pengaruh bahasa Aram.
Aram putranya sem yang menurunkan bangsa Aram hingga pada Abraham yang berasal dari Mesapiotamia dan berbahasa Aram, dengan keturuannya Ishak - Yakub. Jadi orang Israel keturuan Yakub mengikuti bahasa Aram yang adalah bahasa nenek dan ibu mereka. Dan Alkitab mencatat orang Israel adalah keturuan Aram (Kejadian 25:5; Ulangan 26:5). Ada tertulis : kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." Kejadian 22:16-18
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum-Nya bagi seluruh keturunannya Abraham – Ishak dan Yakub adalah dengan menyebut-Nya Elohiim! Jadi dengan tidak dengan menyebut siapa-siapa dan berlaku bagi semua terjemahan, termasuk Septuaginta.
1. Sebutan-Ku untuk turun temurun, yang adalah Perintah-Nya bagi semua keturunan Abraham – Ishak dan Yakub. Keluaran 3:15
Jadi penekannya disini adalah kata Elohim ini, sedangkan nama-nama yang disebutkan disini Abraham – Ishak dan Yakub, adalah nama dari garis keturunan bangsa Aram – Israel, yang dengan berbahasa Aram dan Ibrani. Dan kata Elohim disini adalah Ketetapan-Nya yang adalah Sebutan-Nya! Oleh karena itu, kamu tidaklah dapat menyebut dengan bahasa -bahasa yang lain, selain dari bahasa Ibrani, khususnya kata Elohim ini yang adalah sebutan-Nya!
2. Dari ketetapan yang telah disebutkan yang adalah sebutan-Nya di Keluaran 3:15, maka disini dikatakan-Nya : Janganlah menyebut llah atau berbagai sebutan yang lain, selain Elohim yang adalah sebutan-Nya. Keluaran 23:13. Ada tertulis : Selanjutnya berfirmanlah Elohim kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Elohim nenek moyangmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. Keluaran 3:15
Kata Ilah disini adalah kata yang nilainnya sama dengan Elah (H424), yang artinya An OAK, atau dengan nama-nama yang lain, selain dari kata Elohim ini! Kata Elah disini adalah kata dasarnya dari kata Allah (H427) yang artinya juga OAK!
Maka :
a. Tidaklah SEPATUTNYA LAI menerjemahkan kata Allah yang adalah maksudnya dari kata Ilah di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini!
b. Tidaklah SEPATUTNYA menyebut denga sebutan Allah di dalam DOAmu, yang dikarenakan dampak dari Kekeliruan Penerjemah di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini!
3. Kecemburuan-Nya sehingga yang tertuju hanyalah kepada bangsa Israel, dan TIDAKLAH kepada bangsa-bangsa lain, yang adalah Hukum Yang Terutama, dan yang telah dikatakan-Nya dengan sebutan kata Elohim di Markus 12:29 dan Ulangan 6:4. Ada tertulis : Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Elohim kita, Tuhan itu esa. Markus 12:29 (Ulangan 6:4)
Jadi Dia sendiri mengatakan “dengarlah, hai orang_Israel” itulah KECEMBURUAN-NYA, jadi BUKANNYA dengan mengatakan “dengarlah, hai orang_Arab” atau “dengarlah, hai bangsa-bangsa”! Jadi penekannya disini “orang_Israel”, yang telah mengenal dengan sebutan-Nya “Elohim” dan bukannya dengan sebutan siapa-siapa yang bukannya dari Israel! Itulah KECEMBURUAN-NYA yang adalah bangsa kesayangan-Nya dan bangsa Pilhan-Nya!
Sehingga dengan berawal dari Israel, yang telah menyebut dengan sebutan-Nya Elohim, maka seluruh bangsa-bangsa di dunia ini, wajib menyebut-Nya dengan sebutan juga : Elohim! Adakah orang Israel mengenal dan menyebut Allah, dalam berbagai liturgi upacara Ibadahnya mereka? Jawannya TIDAK, karena sudah diperintahkan-Nya di Keluaran 3:15!
4. Sebutan Elohi (אֱלֹהִי ~ אלוהי) yang telah disebutkan-Nya di Markus 15:34 adalah bahasa Ibrani, dimana kata Elohi disini pada status noun number Singular 1st , yang dalam Bahasa Aramaic : Eyil . Kata Elohi adalah kata yang berasal dari kata Eloah (אֱלוֹהַּ) yang terjemahannya : ʼElôwahh, dengan strong hebrewnya : H433.
Demikianlah juga sebutan Eli (אֵל) yang telah disebutkan-Nya di Matius 27:46 adalah bahasa Ibrani, dimana kata Eli disini pada status noun number Singular 1st, yang adalah Bahasa Aramaic : Eyil. Kata Elii adalah kata yang berasal dari kata El (אֵל) yang terjemahannya : El, dengan strong hebrewnya : H410.
Jadi penekannya disini adalah sebutan Elohi – Eli yang diperkenankan-Nya, dan yang telah diperdengarkan kepada seluruh umat manusia dalam bahasanya Ibrani. Jadi bukannya dengan Bahasa Arab atau Bahasa manapun. Dan dengan mempertimbangkan sebutan-Nya di Keluaran 3:15, maka terjemahannya disini, yang adalah artinya dari kata Elohi, dengan menggunakan kata Elohim.
Ada tertulis : Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Elohimku, Elohimku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Markus 15:34 (Matius 27:46).
5. Untuk mengingatkan dunia manusia, bahwa kata Elohim lah yang adalah kata sebutan-Nya kepada YHVH, yang telah dikatakan-Nya di Keluaran 3:15!
Dengan berdasarkan Perintah-Nya di Keluaran 3:15, yang adalah Sebutan-Nya Elohim bagi turun menurun dari Abraham – Ishak dan Yakub, maka disinilah telah terjadi kontruksi dan rekontruksi dengan fonetikanya, dimana aturan penulisan pada manuscript aslinya (MASORAH), khususnya pada kata YEHOVIH dari keempat huruf Tetragramaton : YHVH, dimana perolehannya Nikud atau Vowel, itu diperolehnya dari kata Elohim : E – l – o – h – I – m, dan nikudnya disini adalah E- O - I. Dan Ketika ditambah dengan YHVH, sehingga menjadi YEHOVIH. Jadi bukannya nikud dari kata Allah atau dari kata siapa-siapa.
Dengan berdasarkan Text Aslinya (MASORAH), maka kata Elohim lah yang disejajarkan arti dan makna dari kata YHVH. Jadi TIDAKLAH disejajarkan dengan kata Allah atau dari kata siapa-siapa. Oleh karena itu sebutan-Nya Elohim di Keluaran 3:15 adalah sebutan-Nya kepada YHVH! Jadi bukannya kata Allah yang adalah sebutannya kepada YHVH!
Kata YHVH itu artinya Keberadaan, yang diterjemahkan dengan kata AKU (EHEYEH) yang adalah kata Kerja. Maka :
a. Memahami Kalimat-Nya “Aku adalah TUHAN”. Dimana kata AKU (YHVH) disini adalah Keberadaan-Nya, dan kata YEHOVAH (TUHAN) yang diperdengarkan disini, itu diperoleh dari rekontruksi Nikudnya Adonai. Dengan berdasarkan dari nukudnya Adonai, maka semua Kalimat-Nya “Nama-Ku TUHAN” yang telah dituliskan di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini, semuanya diperoleh dari Nikudnya Adonai.
b. Memahami Kalimat-Nya “Aku adalah Elohim”. Dimana kata AKU (YHVH) disini adalah Keberadaan-Nya, dan kata YEHOVIH (Elohim) yang diperdengarkan disini, itu diperoleh dari rekontruksi Nikudnya Elohim. Dan dengan berdasarkan dari Nikudnya Elohim, maka semuua Kalimat-Nya “Sebutan-Ku” (Keluaran 3:15), yang semua telah dituliskan di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini, semuanya diperoleh dari Nikudnya Elohim. Jadi bukannya nikud dari kata Allah atau dari kata siapa-siapa.
Jadi kata YeHoViH, yang kalian bisa baca di Kitab Masorah, itu dikarenakan Nikudnya dari eLoHiM - e - o - i. Oleh karena penjemah, membacanya dengan kata ELOHIM yang semuanya huruf kapital, jadi bukanlah membacanya ALLAH, sebab kata Allah disini TIDAKLAH BERKONTRIBUSI mekontruksi dari kata YHVH menjadi YeHoViH!
Jadi perubahan YHVH menjadi YeHoViH, ini dmaksudkan ELOHIM sama dengan YHVH! Jadi bukannya ALLAH sama dengan YHVH, sebab kata Allah tidaklah berkontribusi mengubah dari kata YHVH menjadi YeHoViH.
C. Pengesahan akan Pengkhususan dari text Penulisannya di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini.
Mempertimbang dan mengambil keputusan suatu bahasa, apalagi khususnya sebutan "Yang Maha Kuasa" dari sebuah Kitab Suci-Nya, maka perlu dipertimbangkan :
1. Aspek Hukum, di dalam seluruh Kitab Suci-Nya, yang telah menjadi pengesahan-Nya
2. Sejarah mula-mula dari Sebutan-Nya, yang telah disebutkan oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri, dan yang telah disahkan-Nya.
3. Sebutan-Nya disaksikan oleh para nabi, dan yang telah tercatat di dalam seluruh Kitab Suci-Nya sendiri, dan yang disahkan-Nya.
4. Pengesahan Sebutan-Nya oleh para pengikut yang telah menyebut sebutan-Nya, dan diakui oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri. Dan semuanya itu telah tercatat didalam sejarah dan peristiwa di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini.
5. Kontruksi dari Aksara dengan masing-masing arti dan makna tujuannya, dan direkontruksikan menjadi berkesimbungan membentuk arti dan makna dan tujuan yang telah ditetapkan-Nya, dan yang telah disahkan-Nya. Dan semuanya itu sudah tercatat di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini!
Dan perkembangan dari zaman ke zaman siapakah bangsa yang menjadi pilihan-Nya? Bangsa pilihan-Nya adalah contoh bagi kamu, khususnya tentang sebutan-Nya yang sudah dibenarkan-Nya.
JANGANLAH hanyalah memuji bangsa pilihan-Nya dari bibirmu, tetapi kamu memuji ilah yang lain di dalam hatimu dari bangsa yang bukan pilihan-Nya!