Bedanya Pemilikan dua arti antara kata Elohim dengan kata Allah
Sdra Lewi Sutantjio begini saja, coba sdra tanya pada dirimu sendiri, 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒓𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝑮𝒐𝒅 𝒎𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒈𝒐𝒅? Sedangkan 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗘𝗹𝗼𝗮𝗵𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗘𝗹𝗼𝗵𝗶𝗺 𝗶𝘁𝘂 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝗴-𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝗱𝘂𝗮 𝗮𝗿𝘁𝗶 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗚𝗼𝗱 𝗺𝗮𝘂𝗽𝘂𝗻 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗴𝗼𝗱, unik ya kan? Dan karena itulah perbedaan YANG SANGATLAH SERIUS antara kata Eloahh ~ Elohim dengan kata Allah, sebab itu tidaklah dimiliki oleh Allah
a. K𝗮𝘁𝗮 𝗘𝗹𝗼𝗮𝗵𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗘𝗹𝗼𝗵𝗶𝗺 𝗶𝘁𝘂 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝗴-𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶 𝗱𝘂𝗮 𝗮𝗿𝘁𝗶 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗚𝗼𝗱 𝗺𝗮𝘂𝗽𝘂𝗻 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗴𝗼𝗱
b. Kata Allah tidak memiliki dua arti baik sebagai God maupun juga sebagai god.
ECHAD itu MAJESTY, baik singular maupun plural khususnya bagi kata ELOAHH dan ELOHIM! 𝐒𝐝𝐫𝐚 𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐄𝐥𝐨𝐚𝐡𝐇 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐒𝐈𝐍𝐆𝐔𝐋𝐀𝐑 𝐌𝐀𝐉𝐄𝐒𝐓𝐘, 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐏𝐋𝐔𝐑𝐀𝐋 𝐌𝐀𝐉𝐄𝐒𝐓𝐘 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐇𝐢𝐦! Jadi Kata EloahH itu bukanlah Yakhid, sebab kalau dikatakan Yakhid, maka TIDAK ADA kata God dan god, namun disini sdra bisa lihat 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐄𝐋𝐎𝐀𝐇𝐇 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐭 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐆𝐨𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐠𝐨𝐝 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐄𝐂𝐇𝐀𝐃.
Bedanya penunjukan dan pernyataan Diri antara kata Elohim dengan kata Allah
Kata Allah itu artinya kamu sendiri yang mengakui, bahwa kamu sendiri yang menunjukan kepada Ilah yang kamu yakini dan yang kamu sembah. Sedangkan kata ELOHIM itu artinya bukanlah kamu mengakui akan Dia, tetapi Dia sendiri yang menyatakan Diri-Nya kepada kamu. Jadi bedanya penunjukan dan pernyataan Diri antara kata Allah dengan kata Elohim! Jadi kata Allah kamu sendiri yang mencarinya, sedangakan kata ELOHIM, Dia sendiri yang datang dan tinggal diantara kamu!
a. Kata ELOHIM itu artinya bukanlah kamu mengakui akan Dia, tetapi Dia sendiri yang menyatakan Diri-Nya kepada kamu.
b. Kata Allah itu artinya kamu sendiri yang mengakui, bahwa kamu sendiri yang menunjukan kepada Ilah yang kamu yakini dan yang kamu sembah
Jadi kata Allah itu tidaklah bisa diKAWINKAN dengan kata milik kepunyaan, seperti : kita, kami, nya, ku, karena itu terjemahannya LAI di Ulangan 6:4, dan Markus 12:29, dengan terjemahannya "Allah kita", itu TIDAKLAH BENAR dan SUDAH CACAT BESAR, dan itulah BODOH LAImu, merasa diri pintar, besar kepala, besar mulut, tapi BODOH.
TERJEMAHANNYA KELIRU, dengan dikawinkannya kata Allah dengan kita di Ulangan 6:4; Markus 12:29, membuktikan LAImu itu tidaklah paham arti dan penggunaan kata Allah, yang sudah LAImu terjemahkan, dan ITU SUDAH CACAT
TERJEMAHANNYA KELIRU, dengan dikawinkannya kata Allah dengan kita di Ulangan 6:4; Markus 12:29, membuktikan LAImu itu tidaklah paham arti dan penggunaan kata ELOHIM (dari manucript aslinya, dengan aturan Hukum-Nya dan Ketetapan-Nya) di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini!
Kata Allah tidaklah bisa dikawinkan, karena itu aturannya dari sebuah bahasanya orang. Dan bisa dikawinkan, dengan kata dasarnya dari pembentukan kata itu, yaitu dengan kata Ilah. Contoh dari kata Alkitab, maka kata yang bisa dikawinkan dengan kata dasarnya yaitu Kitab, jadi bukannya dengan kata Alkitab, tetapi Kitab.
Jadi TIDAKLAH BISA engkau katakan Allahmu, dan yang benar hanyalah engkau katakan Ilahmu, ilah kita. Demikianlah juga, TIDAKLAH BISA engkau katakan Alkitab kita, Alkitabmu, dan yang benar hanyalah engkau katakan Kitab kita atau Kitabmu!
Jadi TIDAKLAH BISA DIKAWINKAN antara kata Allah dengan kata "kita"di Ulangan 6:4;Markus 12:29; demikianlah juga penggunaan kata Ilah TIDAKLAH BENAR dan AKAN CACAT terjemahannya jika di tuangkan di Ulangan 6:4; dan Markus 12:29, sebab arti dari kata Ilah tidaklah sama artinya dengan kata Elohim (demikian juga artinya Allah juga tidaklah sama artinya dengan kata Elohim). ITULAH BODOHnya LAImu BESAR KEPALA, BESAR MULUT TETAPI TIDAKLAH MENGERTI, APA YANG DIGUNAKANNYA!
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐝𝐢𝐤𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐄𝐂𝐇𝐀𝐃 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢, 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡-𝐭𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐤𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 (Yohanes 1:14), dan satu orang itu haruslah berkuasa yang memimpin diantaranya. Contohnya di perkantoran ada seorang kepala kantor A atau pada suatu wilayah atau daerah, yang pastinya ada kepala daerah, dan kepala kantor atau daerah, dialah yang disebut ECHAD diantara bawahannya dan masyarakatnya. Jadi arti satu-satunya (Only) disini bukanlah YAKHID atau TUNGGAL, tetapi ECHAD, sebab ECHAD memiliki Integrity, Leader, Great, Mighty! Ada tertulis : Geber bin Uri di tanah Gilead memegang tanah Sihon, raja orang Amori, dan tanah Og, raja Basan; dan dialah 𝐬𝐚𝐭𝐮-𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂 𝒅𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒖. 1Raja-Raja 4:19