Sdraku Daniel Alexander Taliwongso, kenanilah arti kata 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀, dimana arti kata 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 disini itu artinya 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤. Dan arti 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤, itulah seperti yang dikatakan YESHUA di Yohanes 10:30. Dan arti dari 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐀𝐇𝐇 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐘𝐇𝐕𝐇 dari kata YESHUA, sedangkan kata Anak adalah MOSHIA (MESIAS) , dimana kata 𝐌𝐎𝐒𝐇𝐈𝐀 yang dikonjungasikan berasal dari kata 𝐘𝐚𝐬𝐡𝐚.
𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 = 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤 adalah Satu
a. Arti 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 itu artinya 𝐀𝐤𝐮 dan 𝐁𝐚𝐩𝐚 adalah Satu!
Ada tertulis : 𝐀𝐤𝐮 dan 𝐁𝐚𝐩𝐚 adalah Satu. Yohanes 10:30
|
b. Arti 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 itu artinya 𝐁𝐚𝐩𝐚 sendiri yang adalah 𝐉𝐮𝐫𝐮𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭!
𝐀𝐤𝐮 = 𝐌𝐎𝐒𝐇𝐈𝐀 dan 𝐁𝐚𝐩𝐚 = 𝐘𝐀𝐇𝐇 (𝐘𝐇𝐕𝐇)
Dan arti dari kata 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 yang artinya : 𝗬͟𝗔͟𝗛͟𝗛͟ Will Save, 𝗬͟𝗔͟𝗛͟𝗛͟ Saves. Etymology : From (1) יה (𝗬͟𝗔͟𝗛͟𝗛͟), the name of the Lord, and (2) the verb ישע (𝗬͟𝗮͟𝘀͟𝗵͟𝗮͟'), to save. https://www.abarim-publications.com/Meaning/Jesus.html
|
c. 𝐀𝐫𝐭𝐢 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧.
Jadi arti dari kata YESHUA disini, itu artinya Bapa sendiri yang bekerja untuk menyelamatkan. Jadi jika kata menyelamatkan disematkan menjadi pelaku, maka menjadi kata Penyelamatkan atau Juruselamat. Maka Pelaku yang adalah Penyelamat atau Juruselamat adalah Bapa itu sendiri yang adalah YAHH (YHVH).
|
d. 𝐀𝐫𝐭𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐂𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚-𝐍𝐲𝐚 𝐁𝐚𝐩𝐚!
Dan kata Yasha disini adalah Kata Kerja, yang adalah Cara Kerja-Nya Bapa sendiri untuk menyelamatkan. Atau dengan kata lain, kata Anak itu artinya Cara Kerja-Nya Bapa! Jadi kata Anak disini bukanlah anak anakan atau anak yang berbentuk fisik, atau daging, tetapi arti dari kata Anak itu artinya Cara Kerja-Nya Bapa!
Pertanyaan dan Jawaban
Pdt Davit , jadi yang sudah mendarah daging akan kepercayaan imanmu selama ini, bahwa 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐢𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢. Maka 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐨𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐨𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮, 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠!
|
𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠, sebab text asli di Yohanes 1:14, "kai ho logos 𝐬𝐚𝐫𝐱 egeneto", dimana arti kata 𝐬𝐚𝐫𝐱 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐫𝐨𝐡, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡. Sedangkan kata 𝐫𝐨𝐡 dalam bahasa yunaninya adalah "𝐩𝐧𝐞𝐬𝐦𝐚".
|
Jadi 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠, dan yang menghidupkan Tuhanmu itu adalah 𝐫𝐨𝐡nya manusia, namun 𝐫𝐨𝐡nya manusia disini bukanlah Tuhanmu, sebab Tuhanmu yang kau yakini sebagai manusia sejati hanyalah daging saja yang sejati!
1. Siapakah yang menyuruh untuk meruntuhkan atau untuk membunuh Bait Suci yang adalah Tubuh itu sendiri?
2. Dan siapakah pula yang membangkitkan Bait Suci yang adalah Tubuh itu sendiri?
Dari kedua pertanyaan diatas, apakah YESUS membunuh Diri-Nya sendiri?
Dari kata 𝐫𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 dengan kata 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐧𝐲𝐚, apakah YESUS adalah Bait Suci yang adalah Tubuh itu ? Gunakanlah logikamu dengan baik dan benar, sampai engkau menemukan YESUS yang sebenarnya dan sesungguhnya! SEBAB SAMPAI DETIK INI, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mengenal YESUS sesungguhnya dan mengenal Cara-Nya YESUS untuk menebus dosamu dan dosa seluruh umat manusia!
Pdt Davit , jadi yang sudah mendarah daging akan kepercayaan imanmu selama ini, bahwa 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐢𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢. Maka 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐨𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐨𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮, 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠!
|
𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠, sebab text asli di Yohanes 1:14, "kai ho logos 𝐬𝐚𝐫𝐱 egeneto", dimana arti kata 𝐬𝐚𝐫𝐱 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐫𝐨𝐡, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡. Sedangkan kata 𝐫𝐨𝐡 dalam bahasa yunaninya adalah "𝐩𝐧𝐞𝐬𝐦𝐚".
|
Jadi 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠, dan yang menghidupkan Tuhanmu itu adalah 𝐫𝐨𝐡nya manusia, namun 𝐫𝐨𝐡nya manusia disini bukanlah Tuhanmu, sebab Tuhanmu yang kau yakini sebagai manusia sejati hanyalah daging saja yang sejati!
Judul: Kajian Filologis–Teologis atas Makna “ἐγένετο” (egeneto) dalam Yohanes 1:14 dan Ketidakmungkinan Makna “Berubah” dalam Inkarnasi Logos
Sdraku Daniel Alexander Taliwongso, kenanilah arti kata 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀, dimana arti kata 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 disini itu artinya 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤. Dan arti 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤, itulah seperti yang dikatakan YESHUA di Yohanes 10:30. Dan arti dari 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐀𝐇𝐇 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐘𝐇𝐕𝐇 dari kata YESHUA, sedangkan kata Anak adalah MOSHIA (MESIAS) , dimana kata 𝐌𝐎𝐒𝐇𝐈𝐀 yang dikonjungasikan berasal dari kata 𝐘𝐚𝐬𝐡𝐚.
𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 = 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤 adalah Satu
a. Arti 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 itu artinya 𝐀𝐤𝐮 dan 𝐁𝐚𝐩𝐚 adalah Satu!
Ada tertulis : 𝐀𝐤𝐮 dan 𝐁𝐚𝐩𝐚 adalah Satu. Yohanes 10:30
|
b. Arti 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 itu artinya 𝐁𝐚𝐩𝐚 sendiri yang adalah 𝐉𝐮𝐫𝐮𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭!
𝐀𝐤𝐮 = 𝐌𝐎𝐒𝐇𝐈𝐀 dan 𝐁𝐚𝐩𝐚 = 𝐘𝐀𝐇𝐇 (𝐘𝐇𝐕𝐇)
Dan arti dari kata 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 yang artinya : 𝗬͟𝗔͟𝗛͟𝗛͟ Will Save, 𝗬͟𝗔͟𝗛͟𝗛͟ Saves. Etymology : From (1) יה (𝗬͟𝗔͟𝗛͟𝗛͟), the name of the Lord, and (2) the verb ישע (𝗬͟𝗮͟𝘀͟𝗵͟𝗮͟'), to save. https://www.abarim-publications.com/Meaning/Jesus.html
|
c. 𝐀𝐫𝐭𝐢 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐁𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧.
Jadi arti dari kata YESHUA disini, itu artinya Bapa sendiri yang bekerja untuk menyelamatkan. Jadi jika kata menyelamatkan disematkan menjadi pelaku, maka menjadi kata Penyelamatkan atau Juruselamat. Maka Pelaku yang adalah Penyelamat atau Juruselamat adalah Bapa itu sendiri yang adalah YAHH (YHVH).
|
d. 𝐀𝐫𝐭𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐂𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚-𝐍𝐲𝐚 𝐁𝐚𝐩𝐚!
Dan kata Yasha disini adalah Kata Kerja, yang adalah Cara Kerja-Nya Bapa sendiri untuk menyelamatkan. Atau dengan kata lain, kata Anak itu artinya Cara Kerja-Nya Bapa! Jadi kata Anak disini bukanlah anak anakan atau anak yang berbentuk fisik, atau daging, tetapi arti dari kata Anak itu artinya Cara Kerja-Nya Bapa!
Judul: Kajian Filologis–Teologis atas Makna “ἐγένετο” (egeneto) dalam Yohanes 1:14 dan Ketidakmungkinan Makna “Berubah” dalam Inkarnasi Logos : 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠; 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦. Oleh karena itu 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 (𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠, 𝐫𝐨𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐢𝐰𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚).
https://www.facebook.com/share/p/1H3gFPCiKm/
𝟏. 𝐌𝐨𝐫𝐟𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢–𝐒𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐬𝐢𝐬 𝐘𝐮𝐧𝐚𝐧𝐢
|𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚|
Verba ἐγένετο adalah aoristus medium dari γίνομαι, bukan dari μεταβάλλω (“berubah”), οἱόω (“bertransformasi”), atau μεταμορφόω (“berubah rupa”). γίνομαι secara morfologis menyatakan “menjadi dalam arti memasuki kondisi baru” tanpa makna perubahan esensi. Sintaksisnya dalam Yoh 1:14 menghubungkan subjek yang tetap sama (ὁ λόγος) dengan keadaan baru yang diambil-Nya (σάρξ). 𝐁𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐮𝐦 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐦𝐩𝐥𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐧𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐥𝐚𝐢𝐧, melainkan tindakan aktif Sang Logos memasuki eksistensi manusiawi.
|
𝟐. 𝐀𝐧𝐚𝐥𝐢𝐬𝐢𝐬 𝐒𝐞𝐦𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 (𝐃𝐨𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐌𝐚𝐤𝐧𝐚)
|𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚|
Dalam domain makna Yunani Koine, γίνομαι tidak semantis dengan “mengalami perubahan ontologis.” Arti dasarnya adalah “mengambil bagian dalam suatu keadaan”, “mewujud dalam bentuk tertentu”, atau “menjadi hadir dalam cara baru”. Sebaliknya, jika penulis ingin menyatakan perubahan substansi atau transformasi, ia akan memilih verba lain. 𝐏𝐞𝐦𝐚𝐤𝐚𝐢𝐚𝐧 γίνομαι 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐢𝐥𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢𝐬 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐠𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐞𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢.
|
𝟑. 𝐋𝐞𝐤𝐬𝐢𝐤𝐨𝐧-𝐊𝐫𝐢𝐭𝐢𝐬 (𝐁𝐃𝐀𝐆, 𝐋𝐍, 𝐓𝐃𝐍𝐓)
|𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚|
BDAG mencatat bahwa γίνομαι memiliki arti “menjadi/menampakkan diri dalam peran baru” tanpa menyentuh esensi. Louw–Nida menempatkannya dalam domain “peralihan eksistensial” sebagai fenomena baru dalam sejarah, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘶𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘯𝘢𝘵𝘶𝘳. TDNT menegaskan bahwa pada Kristologi Yohanes, γίνομαι adalah “manifestasi historis”, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 “𝘮𝘶𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘰𝘯𝘵𝘰𝘭𝘰𝘨𝘪𝘴”. 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐥𝐞𝐤𝐬𝐢𝐤𝐨𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 ἐγένετο 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐘𝐨𝐡 𝟏:𝟏𝟒 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐝𝐢𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡.
|
𝟒. 𝐄𝐤𝐬𝐞𝐠𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐞𝐤𝐬𝐭𝐮𝐚𝐥
|𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚|
Konteks Yohanes 1:1–18 menegaskan bahwa Logos tetap berada dalam kategori ilahi (“θεὸς ἦν ὁ λόγος”). Ketika ayat 14 menambahkan “ἐσκήνωσεν ἐν ἡμῖν” (berkemah/berdiam di antara kita), konteksnya menafsirkan “σάρξ ἐγένετο” 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐞𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 “𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐭𝐚𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤𝐞𝐥 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚𝐰𝐢.” Eskatologis dan naratif dalam prolog menegaskan continuity of identity: Firman tetap Firman, tetapi hadir dalam sejarah sebagai manusia sejati.
|
𝟓. 𝐓𝐞𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢 𝐁𝐢𝐛𝐥𝐢𝐤𝐚 – 𝐈𝐧𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚𝐬𝐢
|𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚|
Inkarnasi tidak berarti perubahan hakikat Allah menjadi manusia, melainkan pengambilan natur manusiawi tanpa kehilangan natur ilahi. Dalam formulasi klasik, dua natur (ilahi–manusia) bersatu dalam satu pribadi (hypostasis) tanpa percampuran, perubahan, pembagian, atau pemisahan. Ini sejalan dengan kesaksian PL bahwa Tuhan tidak berubah dalam esensi-Nya (Mal 3:6), dan 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐤𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐈𝐚 “𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐮𝐫𝐠𝐚” 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 (𝐘𝐨𝐡 𝟔:𝟑𝟖). 𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧, “𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠” 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐞𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢.
|
𝟔. 𝐏𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐅𝐢𝐥𝐨𝐬𝐨𝐟𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐣𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐅𝐄 𝐯𝐬 𝐃𝐄
FE (formal equivalence) mempertahankan bentuk literal “menjadi daging”, tetapi tetap memahami makna teologisnya sebagai manifestasi, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧. DE (dynamic equivalence) memilih “menjadi manusia” agar pembaca modern tidak salah mengira bahwa “daging” adalah proses metamorfosis. Dalam kedua pendekatan, kata “menjadi” 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐫𝐣𝐞𝐦𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 “𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡”, tetapi sebagai “mengambil keadaan historis baru.” 𝐓𝐞𝐫𝐣𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐃𝐄 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐞𝐠𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐦𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐞𝐩 𝐢𝐧𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐞𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢.
|
𝟕. 𝐀𝐧𝐚𝐥𝐢𝐬𝐢𝐬 𝐓𝐁𝟏 𝐯𝐬 𝐓𝐁𝟐 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐃𝐄
TB1 cenderung lebih literal di beberapa bagian, namun tetap berada dalam jalur interpretasi gerejawi bahwa ἐγένετο menyatakan inkarnasi, bukan perubahan. TB2 memperluas unsur DE agar lebih komunikatif. Karena itu, frasa “menjadi manusia” dalam TB2 mempertahankan makna asli tetapi menghindari ketersesatan pembaca modern yang menafsirkan “daging” sebagai proses biologis. 𝐁𝐚𝐢𝐤 𝐓𝐁𝟏 𝐦𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐓𝐁𝟐, 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐃𝐄, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐤𝐡𝐥𝐮𝐤 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚.
|
𝟖. 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐤𝐬𝐭𝐮𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐁 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐫𝐱
Dalam Rm 1:3; Gal 4:4; Ibr 2:14, sarx menunjuk pada “kondisi manusiawi” yang diambil Kristus, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐭𝐞𝐫𝐢𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬. Ketika PB berbicara tentang “datang dalam daging” (1Yoh 4:2), 𝐤𝐨𝐧𝐭𝐞𝐤𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐨𝐧𝐭𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢𝐬 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤, melainkan pernyataan historis bahwa Yang Ilahi hadir secara nyata sebagai manusia sejati. Intertekstualitas ini menegaskan konsistensi bahwa sarx adalah “pengambilan kemanusiaan”, bukan “perubahan esensi Allah.”
|
𝟗. 𝐀𝐧𝐭𝐢-𝐡𝐞𝐫𝐞𝐬𝐢 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧𝐞𝐬 (𝐚𝐧𝐭𝐢-𝐝𝐨𝐤𝐞𝐭𝐢𝐬𝐦𝐞)
Doketisme mengajarkan bahwa Yesus hanya tampak seperti manusia. Yohanes menegaskan kebalikannya melalui σάρξ ἐγένετο. Tetapi ia tetap berhati-hati tidak memakai verba yang menandai perubahan esensi. Pemilihan γίνομαι melawan doketisme tanpa jatuh pada kesan “Allah berubah menjadi materi.” Dengan demikian, anti-heresi ini menguatkan bahwa “menjadi daging” adalah manifestasi, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐬𝐮𝐛𝐬𝐭𝐚𝐧𝐬𝐢𝐚𝐥.
|
𝟏𝟎. 𝐅𝐢𝐥𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐫𝐣𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐠𝐞𝐫𝐞𝐣𝐚
Sejak Vulgata (“caro factum est”), gereja memahami factum est sebagai “menjadi hadir dalam cara baru”, bukan “berubah substansi.” Terjemahan Peshitta, Coptic, Armenia, Latin Klasik, Syriac, hingga Reformasi (Luther: “fleisch ward”), semuanya menafsirkan γίνομαι sebagai “pengambilan kemanusiaan” bukan “perubahan hakikat.” Tradisi dua milenium ini konsisten: 𝐋𝐨𝐠𝐨𝐬 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮, tetapi menyatakan diri-Nya dalam eksistensi manusia sejati.
Kesimpulannya, “menjadi” dalam Yohanes 1:14, 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐨𝐫𝐟𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢, 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤, 𝐥𝐞𝐤𝐬𝐢𝐤𝐨𝐧, 𝐞𝐤𝐬𝐞𝐠𝐞𝐬𝐢𝐬, 𝐭𝐞𝐨𝐥𝐨𝐠𝐢, 𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐤𝐬𝐭𝐮𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬, 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐭𝐫𝐚𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐠𝐞𝐫𝐞𝐣𝐚, 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐩𝐫𝐢𝐧𝐬𝐢𝐩 𝐢𝐧𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐨𝐫𝐭𝐨𝐝𝐨𝐤𝐬, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 “𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐞𝐬𝐞𝐧𝐬𝐢.” 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐠𝐢𝐧𝐠; 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢 dan mengambil natur manusiawi agar hadir di dalam sejarah sebagai Yesus Kristus yang sejati Allah dan sejati manusia.
Kata 𝐄𝐬𝐤ē𝐧ō𝐬𝐞𝐧 di 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:14 adalah jawaban doktrinnya 𝐈𝐧-𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞!
a. Arti "𝐈𝐧-𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞" : "𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡, dimana kata "𝐈𝐧" yang artinya "𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦" itu mendeskripsikan arti dari keberadaan "𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞 atau 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡" yang 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐦𝐩𝐚. Dan keberadaan kata "𝐈𝐧" disini bermaksud 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 supaya 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐚𝐡 atau 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐚𝐦𝐢 atau 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡, sehingga tubuh itu menjadi hidup atau dibangkitkan (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 2:19-21). Dan arti dari kata 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐚𝐡 atau 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐚𝐦𝐢 atau 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐢 itu berasal dari kata 𝐄𝐬𝐤ē𝐧ō𝐬𝐞𝐧 di 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:14.
b. Arti "𝐈𝐧-𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞" : "𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡, dimana kata "𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞" yang artinya "𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡" yang erat kaitannya dengan kata 𝐒𝐤ē𝐧𝐨𝐮𝐬 yaitu kata asal dari kata 𝐄𝐬𝐤ē𝐧ō𝐬𝐞𝐧. Dimana kata 𝐒𝐤ē𝐧𝐨𝐮𝐬 yang artinya gubuk atau tempat tinggal sementara, yaitu (secara kiasan) "𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚" atau "𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞" (sebagai tempat tinggal ruh): - tabernakel.
|
Maka pengertian 𝐈𝐧-𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞 yang benar, adalah Tuhan yang telah menyatakan Diri-Nya adalah Roh (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:24), yang dengan penuh kemuliaan-Nya dan penuh kasih dan Kebenaran-Nya, dan telah datang dan berkemah di dalam tubuh (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:14; 𝘙𝘰𝘮𝘢 9:5; 1𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:2; 2𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:7), dan 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚!!!
𝘊𝘢𝘵𝘢𝘵𝘢𝘯 : kata terjemhan menjadi daging bukanlah arti manusia, tetapi kata menjadi daging di 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:14 disini memberitahukan kepada kita semua, bahwa kata 𝐂𝐚𝐫𝐧𝐞 atau tubuh itu yang menyerupai wujud bentuknya seperti manusia, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐚𝐦𝐢 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐄𝐥𝐨𝐡𝐢𝐦, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐄𝐒𝐇𝐔𝐀!
|
Adanya kata 𝐞𝐬𝐤ē𝐧ō𝐬𝐞𝐧 pada frasa 2 di Yohanes 1:14, yang menunjukan bahwa sarx itu sebagai tempat perkemahan atau tempat tinggal untuk didiami atau untuk ditempati oleh Firman. Maka arti dari kata 𝐞𝐬𝐤ē𝐧ō𝐬𝐞𝐧 disini, memberitahukan bahwa ada kegiatan sebelumnya, yaitu ada 𝐤𝐞𝐠𝐢𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐮𝐭𝐮𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 untuk menempati atau untuk berkemah mendiami pada wadah yang telah disediakan.
|
Kata 𝐈𝐧𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚𝐬𝐢 ini terbentuk dari dua kata yaitu kata 𝐞𝐧 dan kata 𝐜𝐚𝐫𝐧𝐞, dimana kata en itu artinya 𝐝𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 yang menunjukan sebuah wadah yang berongga untuk ditempati. Oleh karena itu kata en disini sangatlah erat kaitan berhubungan dengan arti kata 𝐞𝐬𝐤ē𝐧ō𝐬𝐞𝐧, yang artinya "telah berdiam atau telah menempati", pada sebuah tempat atau wadah yang telah dipersiapkan sebagai tempat tinggal untuk ditempati atau didiami oleh Firman. Dan tempat wadah yang dimaksudkan itu adalah sarx atau tubuh (Carne), yang telah disediakan sebagi bukti yang telah disebutkan di Yohanes 1:14.
Jadi sama seperti sdra berdiam dan tinggal di dalam sebuah bajana atau rumah, maka disini mengindikasikan ada kegiatan sebelumnya bahwa sdr itu datang dan bukannya menjadi, tetapi berpergian untuk datang, yang akhirnya berdiam dan tinggal di dalam rumah, dan bukannya sdra menjadi rumah atau menjadi bangunan.
|
Selamat pagi pak Yonathan Biblikos, sebaiknya kata 𝐫𝐨𝐡 (huruf r kecil) diganti dengan dengan kata 𝐑𝐨𝐡 (huruf R besar) dan kata 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 (huruf h kecil) diganti dengan kata 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 (huruf H besar) pada terjemahan di Yohanes 6:63.
|Mengapa kata 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 (huruf H besar), karena perkataan YESUS adalah 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 (huruf H besar), yang sejalan dengan perkataan YESUS di Yohanes 14:6, demikian perlu lagi koreksi kata 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 (huruf H besar) di Yohanes 14:6, termasuk kata 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧 dan kata 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧. Mengapa semuanya harusnya (huruf kata depannya besar), karena semua perkataan YESUS adalah kata yang mendeskripsikan sebagai kata ganti dan kata perwakilan dari kata Diri-Nya sendiri, yang adalah Allah dan TUHAN, tentu kata Allah dan TUHAN atau Tuhan semuanya huruf kata depannya besar!
| Mengingat maksud dari Perkataan YESUS mulai dari Yohanes 6:50 - 62, dimana YESUS sedang berbicara untuk memperoleh hidup yang kekal hanyalah kita makan daging-Nya dan minum darah-Nya dari Anak Manusia, tentunya makna dari kata daging dan darah disini makna konotasi dari makna sebenarnya yang adalah 𝐑𝐨𝐡 (huruf R besar). Hal ini sejalan dengan perkataan YESUS untuk memperoleh hidup dan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, hanya dengan dilahirkan kembali dari Air dan 𝐑𝐨𝐡 (huruf R besar) di Yohanes 3:5-7. | Jadi koreksi bermaksud disini, hanyalah koreksi pada penulisan huruf besar dan huruf kecil, dan bukanlah maksud mengubah tektual terjemahan, sebab terjemahannya sudah benar.
Sdriku Rainawati Rainawati, 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 itu 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 yang adalah 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍 (bacalah di Yohanes 1:1), maka jika perkataan 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩, maka kata 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 disini, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘶𝘮𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢, tetapi arti 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫-𝐍𝐲𝐚 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐤𝐚𝐧 (Yohanes 11:25-26) bagi yang telah mati, supaya semuanya dibangkitkan dan menjadi hidup.
|
Jadi perhatikan jika saya katakan hidup𝐧𝐲𝐚, berarti suffix "𝐧𝐲𝐚" ditujukan kepada 𝐦𝐚𝐤𝐡𝐥𝐮𝐤 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 (𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚). Dan jika saya katakan dengan suffix "𝐍𝐲𝐚", maka disini tujukan kepada 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍. Demikianlah juga 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐤𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐆𝐞𝐥𝐚𝐫, 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐮𝐣𝐮 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐃𝐢𝐫𝐢-𝐍𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢!
|𝐃𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫!|
Apakah 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 𝐊𝐑𝐈𝐒𝐓𝐔𝐒 itu 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62) dan 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1c), 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 atau 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 atau 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚?
|
Apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 atau 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 atau 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚?
|
Apakah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 atau 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 atau 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚?
|
|𝐅𝐎𝐊𝐔𝐒𝐋𝐀𝐇 pada kata “𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧” (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1a), kata “𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚” (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62) dan kata "𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58)!|
Ketiga kata/frasa ini "𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚, 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚", ketiga-ketiganya memiliki makna dasar yang sama—𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐰𝐚𝐥, 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐮𝐥𝐚𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮, 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢.
Dan dari ketiga kata/frasa yang sama, dimana juga menunjukan ada tiga buah kata yaitu kata 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧, kata 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 dan kata 𝐀𝐤𝐮 , yang ketiganya menunjukan satu pribadi yang sama yaitu 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 𝐊𝐑𝐈𝐒𝐓𝐔𝐒, yang adalah Allah, Sang Raja, yaitu YHVH :
𝟏. "𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1)
a. Kekekalan dan Keberadaan Mutlak: Frasa "Pada mulanya" (bahasa Yunani: En archē) di sini tidak berarti "pada saat penciptaan dimulai", tetapi sebelum waktu dan alam semesta itu sendiri ada. Ini merujuk pada kekekalan.
b. Sifat Ilahi: "Firman" (bahasa Yunani: Logos) bukan sekadar kata, tetapi Pribadi yang rasional, kreatif, dan ilahi. Frasa ini menegaskan bahwa Sang Firman tidak memiliki awal.
c. Kesetaraan dengan Allah yang adalah Allah: Kelanjutan ayatnya, "Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah," menegaskan keilahian-Nya yang kekal.
𝐅𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐚𝐰𝐚𝐥 (𝐩𝐫𝐞-𝐞𝐱𝐢𝐬𝐭𝐞𝐧𝐜𝐞) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐟𝐚𝐭 𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐊𝐫𝐢𝐬𝐭𝐮𝐬 (𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧) 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡.
|
𝟐. "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58)
Ini adalah inti dari pernyataan Yesus yang sangat terkenal, dimana 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐞𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐚𝐣𝐚 𝐝𝐢 𝐊𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚. Ada tertulis : Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐑𝐚𝐣𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚." 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 16:28
a. Klaim Keberadaan Sebelumnya: Yesus merujuk pada diri-Nya sebagai "Anak Manusia" (MESIAS-JURUSELAMAT) yang sudah ada sebelum Abraham lahir. Ada tertulis : Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 43:11
b. Penekanan pada Pribadi yang Berkelanjutan: Frasa "sebelumnya berada" menekankan bahwa 𝐏𝐫𝐢𝐛𝐚𝐝𝐢 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐥𝐚𝐥𝐮. Ada tertulis : Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚𝐦𝐮. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah. 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 43:12
c. Pengalaman dalam Waktu Yang Ada, Yang Sudah Ada, dan Yang Akan Ada: Yesus menjelaskan Keberadaan Kedudukan-Nya sebagai Sang Raja di Kerajaan Sorga, dan pengalaman-Nya "berada" dalam linimasa sejarah (zaman Abraham). Asa tertulis : Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel." 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 43:15
Frasa ini menegaskan keberadaan Pra-Inkarnasi (Pre-Incarnation) Yesus Kristus sebagai Pribadi yang sama, yang adalah Allah, sebagai Sang Raja di Kerajaan Sorga, yang aktif Ada-Nya!
|
𝟑. "𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58)
Ini adalah terjemahan yang lebih literal dari bahasa Yunaninya, egō eimi (ἐγώ εἰμι), yang sering diterjemahkan sebagai "Aku telah ada" atau, yang lebih tegas, "𝐀𝐊𝐔 𝐀𝐃𝐀𝐋𝐀𝐇 𝐀𝐊𝐔".
a. Lebih dari Sekadar "Telah Ada": Frasa egō eimi adalah pernyataan yang sangat khusus. Dalam bahasa Yunani, frasa ini bisa berarti "Aku Sudah Ada" (sebelum Abraham). Namun, makna yang lebih dalam dan yang membuat orang Yahudi marah adalah:
b. Nama Ilahi: Egō eimi adalah terjemahan Yunani untuk nama Allah dalam Perjanjian Lama, "𝐀𝐊𝐔 𝐀𝐃𝐀𝐋𝐀𝐇 𝐀𝐊𝐔" (Keluaran 3:14). Dengan mengatakan ini, Yesus bukan hanya menyatakan bahwa Dia lebih dulu ada daripada Abraham, tetapi Dia menyamakan diri-Nya dengan YHVH yang kekal dan tak terbatas.
c. Keberadaan Absolut: Ini adalah pernyataan keberadaan diri-Nya yang mutlak dan kekal, tanpa awal dan tanpa akhir.
Kesimpulan: "Aku telah ada" adalah klaim keilahian yang paling langsung dan eksplisit, yang menyatakan keberadaan kekal Yesus sebagai Sang "𝐀𝐊𝐔 𝐀𝐃𝐀𝐋𝐀𝐇 𝐀𝐊𝐔".
|
Jika engkau berpikir bahwa 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 sebelum 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚, bagaimana mungkin yang keberadaannya 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu dapat 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 setelah 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚?
|
Dan jika engkau berpikir 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 sebelum 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚, sedangkan 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 itu 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu bukan 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡?
Kata MYM : (1:17) 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚𝐫, 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:21) 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, (1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
Ada tertulis : Karena 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 atas hari Sabat." 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 12:8 (𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 2:28; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 6:5)
|
|Atau mungkin sepintas engkau berpikir, 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 yang keberadaannya 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 sebelum turun dari Sorga, kemudian 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, setelah 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚? Atau dengan kata lain, 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚?
|
Kata MYM : (1:17) 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚𝐫, 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:21) 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, (1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
|
|𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1), 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62), 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58)|
FOKUS padakata "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62),dengankata "𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 3:13).
a. 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62).
Apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu manusia 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚?
|
b. 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62).
Jika 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu manusia yang 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚, kemudian manusia itu 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴3:13), dapatkah manusia itu masuk ke dalam rahim seorang perempuan?
|
Jadi 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚, yang dibuktikan dari Perkataan-Nya : "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚". Dan 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" sama dengan 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 : "𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧, 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡", dan juga dengan 𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧-𝐍𝐲𝐚 𝐀𝐤𝐮 : "𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚".
|
|𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1), 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62), 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58)|
𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐫𝐠𝐚, 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧, 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐬𝐞𝐮𝐭𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚. Ada tertulis : 𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡. 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1, bandingkan : Ada tertulis : Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚? 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62, bandingkan, Ada tertulis : Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚." 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58
|
|𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1), 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62), 𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58)|
Ada tertulis : Karena 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 atas hari Sabat." 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 12:8 (𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 2:28; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 6:5)
Suatu 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐥𝐢𝐫𝐮𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐫𝐚𝐡, yang jika sudah tertulis dengan kata Tuhan, kemudian mereka katakan itu bukan Tuhan tetapi manusia (daging), sebab mereka beralaskan bahwa Tuhan itu telah berubah menjadi manusia (daging).
|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚|
Kalimat-Nya "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" ini memberitahukan kepada kita, bahwa sebelum turun dari Sorga, Keberadaan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu telah Ada dari Ada-Nya (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58), sebelum segala suatu itu ada. Jadi pada mulanya 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, sebelum turun dari Sorga!
Dan kata MYM : "(1:01) 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡, 𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐲𝐚, (1:05) 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢, 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, (1:08) 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐃𝐢𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:13) 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐭𝐮, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐨𝐡𝐨𝐧, (1:17) 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚𝐫, Allah adalah Allah, Dia bukan manusia, (1:21) manusia adalah manusia, tidak mungkin jadi Allah, (1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
|
Ada tertulis : Karena 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 atas hari Sabat." 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 12:8 (𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 2:28; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 6:5)
Jadi sudah sangatlah jelas dari Perkataan YESUS sendiri bahwa : 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧, dan bukanlah manusia, tetapi 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧.
a. Apakah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 adalah manusia (daging)? Jawabannya : 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 itu 𝐑𝐨𝐡 dan bukanlah daging!
- Ada tertulis : Sebab 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 adalah 𝐑𝐨𝐡; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 2𝘒𝘰𝘳𝘪𝘯𝘵𝘶𝘴 3:17
- Ada tertulis : 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐀𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. 𝘏𝘰𝘴𝘦𝘢 11:9𝘣
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐑𝐨𝐡|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu bukan manusia (daging)|
|
b. Apakah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 adalah manusia (daging)? Jawabannya : 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu 𝐑𝐨𝐡 dan bukanlah daging!
Ada tertulis : 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu 𝐑𝐨𝐡 dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:24
- Ada tertulis : 𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐀𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. 𝘏𝘰𝘴𝘦𝘢 11:9𝘣
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡|
|𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu 𝐑𝐨𝐡|
|𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu bukan manusia (daging)|
|
c. Apakah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡? Jawabannya : 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡
Ada tetulis : Tetapi 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍 adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫, 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram-Nya. 𝘠𝘦𝘳𝘦𝘮𝘪𝘢 10:10 (𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯 34:6; 𝘔𝘢𝘻𝘮𝘶𝘳 95:3; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 30:18; 𝘠𝘦𝘳𝘦𝘮𝘪𝘢 51:56; 1Raja-raja 18:39)
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍, 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫, 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 dan Raja yang kekal|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐑𝐨𝐡|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu bukan manusia (daging)|
|
d. Apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡?
Marilah kita buktikan apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu manusia, sebab berdasarkan ajarannya Kristen : "(1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍, 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫, 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 dan Raja yang kekal|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu 𝐑𝐨𝐡|
|𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu bukan manusia (daging)|
|
Dan dengan berdasarkan Keberadaan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 Ada-Nya sebelum segala sesuatu ada, yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 yaitu 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62), maka 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu bukanlah manusia, sebab 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚.
|
Jadi pada mulanya 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡! Keberadaan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu Ada-Nya yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62), dan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu telah turun dari Sorga (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 3:13), kemudian apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu berubah menjadi manusia?
|
Berikut ini Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (0:53) Sekali lagi yang pertama-tama saya katakan di sini, (0:56) orang Kristen tidak percaya bahkan kalau ada pendeta yang bilang begini ya, (1:01) 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐭𝐚 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡, 𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐲𝐚, (1:05) 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢, 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, (1:08) 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐃𝐢𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:13) 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐭𝐮, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐨𝐡𝐨𝐧, (1:17) 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚𝐫, Allah adalah Allah, Dia bukan manusia, (1:21) manusia adalah manusia, tidak mungkin jadi Allah, (1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
|
Ada tertulis : 𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan 𝐅𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡. 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:1, bandingkan : Ada tertulis : Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚? 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62
|
Kalimat-Nya "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" ini memberitahukan kepada kita, bahwa sebelum turun dari Sorga, Keberadaan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 sebelum segala suatu itu ada, 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu telah Ada dari Ada-Nya (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58). Jadi pada mulanya 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, sebelum turun dari Sorga!
|
Apakah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 yang Ada-Nya adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, kemudian turun dari Sorga, berubah menjadi manusia?
|
Dan jika jawabannya mereka 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu manusia, maka jawabannya mereka keliru dan tidaklah dibenarkan (0:53), sebab :
1. Sebab tidak ada manusia itu ada, sebelum segala sesuatu dan langit, bumi itu ada. Dan Kitab Suci mencacat hanyalah manusia itu ada setelah langit dan bumi itu dijadikan.
Ada tertulis : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 𝘒𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 1:1,26
|
2. Sebab jika ada manusia itu ada sebelum segala sesuatu langit, bumi itu ada, maka manusia itu dibentuk atau diciptakan dari debu. Sedangkan Keberadaan Anak Manusia itu Ada Ada-Nya, sebelum segala sesuatu dan langit bumi itu ada,
Ada tertulis : Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚? 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62
|
3. Sebab jika ada manusia itu ada sebelum segala sesuatu itu ada, maka tidaklah mungkin manusia itu turun dari Sorga, dan masuk ke dalam rahim seorang perempuan.
Ada tertulis : Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 3:13
|
4. Sebab Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (0:53) Sekali lagi yang pertama-tama saya katakan di sini, (0:56) orang Kristen tidak percaya bahkan kalau ada pendeta yang bilang begini ya, (1:01) 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐭𝐚 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡, 𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐲𝐚, (1:05) 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢, 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, (1:08) 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐃𝐢𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:13) 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐭𝐮, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐨𝐡𝐨𝐧, (1:17) 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚𝐫, Allah adalah Allah, Dia bukan manusia, (1:21) manusia adalah manusia, tidak mungkin jadi Allah, (1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
|
5. Dan karena itu Hukum-Nya dan Ketetapan-Nya tidaklah pernah bertentangan dan tidaklah berubah. Maka demikianlah YESHUA, yang adalah 𝐘𝐇𝐕𝐇 bukanlah daging atau manusia.
a). 𝐘𝐇𝐕𝐇 itu 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 : daging manusia, jiwa manusia, roh manusia (𝘏𝘰𝘴𝘦𝘢 11:9𝘣; 𝘉𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 23:19; 1 𝘚𝘢𝘮𝘶𝘦𝘭 15:29)
b). 𝐘𝐇𝐕𝐇 itu 𝐑𝐎𝐇 𝐒𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫-𝐍𝐲𝐚 𝐑𝐨𝐡 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:24; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:54; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 7:37-38; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 15:5; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:58; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:12; 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 20:28; 𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 10:45; 2𝘒𝘰𝘳𝘪𝘯𝘵𝘶𝘴 3:17)
c). 𝐘𝐇𝐕𝐇 itu 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊𝐋𝐀𝐇 𝐃𝐈𝐁𝐄𝐍𝐓𝐔𝐊 atau 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 itu 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊𝐋𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐍𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐁𝐄𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐋𝐀𝐈𝐍 (𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 43:10𝘣, 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 41:4; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 43:13; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 43:25; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 46:3-4; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 44:6, 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 48:12; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 52:6; 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 1:8; 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 1:17, 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 2:8, 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 21:6, 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 22:13; 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 1:4; 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 4:8, 𝘞𝘢𝘩𝘺𝘶 11:17; 𝘜𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 32:39; 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 1:23; 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 28:20; 𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 14:62; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:26; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:24; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:28; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 13:19; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 18:6; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 18:8)
d). 𝐘𝐇𝐕𝐇 itu 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊𝐋𝐀𝐇 𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓 𝐃𝐈𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 1:18; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:46; 𝘜𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 4:12; 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 11:27; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 10:22; 𝘒𝘰𝘭𝘰𝘴𝘦 1:15; 1𝘛𝘪𝘮𝘰𝘵𝘪𝘶𝘴 1:17; 1𝘛𝘪𝘮𝘰𝘵𝘪𝘶𝘴 6:16; 1𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:12, 1𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:20)
e). 𝐘𝐇𝐕𝐇 itu 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓 𝐃𝐈𝐒𝐀𝐌𝐀𝐊𝐀𝐍 (𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 40:25; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 46:5; 𝘠𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢 46:9; 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯 8:10; 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯 9:14; 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯 15:11; 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯 20:4; 𝘜𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 33:26; 1𝘚𝘢𝘮𝘶𝘦𝘭 2:2; 𝘈𝘺𝘶𝘣 40;9; 𝘔𝘢𝘻𝘮𝘶𝘳 86:8-10; 𝘔𝘢𝘻𝘮𝘶𝘳 89:6; 𝘔𝘢𝘻𝘮𝘶𝘳 89:8; 𝘔𝘢𝘻𝘮𝘶𝘳 113:5; 𝘠𝘦𝘳𝘦𝘮𝘪𝘢 10:6; 𝘠𝘦𝘳𝘦𝘮𝘪𝘢 10:16; 𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘗𝘢𝘳𝘢 𝘙𝘢𝘴𝘶𝘭 17:29; 𝘒𝘰𝘭𝘰𝘴𝘦 1:15; 𝘐𝘣𝘳𝘢𝘯𝘪 1:3)
f). 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐀𝐃𝐀 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐀𝐍𝐃𝐀𝐍𝐆 𝐖𝐚𝐣𝐚𝐡-𝐍𝐲𝐚 𝐘𝐇𝐕𝐇, 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐭𝐢 (𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯 33:20; 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:46; 𝘒𝘰𝘭𝘰𝘴𝘦 1:15; 1𝘛𝘪𝘮𝘰𝘵𝘪𝘶𝘴 6:16; 1𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 4:12)
|
Arti dari kata Anak Manusia adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 (𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 12:8; 𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 2:28 ; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 6:5), 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐇𝐕𝐇! Dan definisi “Keberadaan-Nya” dari kata Anak Manusia; Yang Ada dan Yang Sudah Ada dan Yang Akan Ada, Dialah arti dari kata 𝐘𝐇𝐕𝐇!
1. Keberadaan Anak Manusia Ada-Nya, sebelum segala sesuatu itu ada, dan Anak Manusia telah turun dari Sorga.
Ada tertulis : Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 3:13
|
2. Keberadaan Anak Manusia Ada-Nya, sebelum segala sesuatu itu ada,
Ada tertulis : Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚? 𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 6:62
Kalimat-Nya "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐤𝐞 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐈𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚" ini memberitahukan kepada kita, bahwa Keberadaan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 sebelum segala suatu itu ada, 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu telah Ada dari Ada-Nya (𝘠𝘰𝘩𝘢𝘯𝘦𝘴 8:58).
|
Marilah kita semua konsisten apa yang menjadi dasar ajaran Kristen, yang telah dikatakan oleh sdra Pdt. MYM pada video ini : "𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 (𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧) 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 (𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧), 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:21) 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 (𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧)".
|
Dan karena 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, maka dengan kata lain :
𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 (𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧) 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 (𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧), 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:21) 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 (𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧)"
|
Oleh karena itu kita juga haruslah konsisten, yang dikarenakan definisi arti dari kata "𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚" adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 yang adalah 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, maka 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 itu bukanlah manusia. Dan kata 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 yang adalah arti dari kata 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 disini benar-benar 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧, dan bukanlah manusia yang wujudnya daging! 𝐉𝐚𝐝𝐢 “𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧” yang adalah 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐢𝐬𝐢𝐚 disini, 𝐃𝐢𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐚𝐡𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢. Ada tertulis : Karena 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 atas hari Sabat." 𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 12:8 (𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 2:28; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 6:5).
|
Dan dikarenakan 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 adalah 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 (𝘔𝘢𝘵𝘪𝘶𝘴 12:8; 𝘔𝘢𝘳𝘬𝘶𝘴 2:28; 𝘓𝘶𝘬𝘢𝘴 6:5), maka 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 bukanlah manusia yang berwujud daging, tetapi Anak Manusia disini adalah Roh, yaitu Tuhan yang adalah Allah. Ada tertulis : Sebab 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 adalah 𝐑𝐨𝐡; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 yang adalah 𝐑𝐨𝐡, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 2Korintus 3:17-18b, bandingkan : 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 itu 𝐑𝐨𝐡 dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Yohanes 4:24
|
|
Berikut ini Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (0:53) Sekali lagi yang pertama-tama saya katakan di sini, (0:56) orang Kristen tidak percaya bahkan kalau ada pendeta yang bilang begini ya, (1:01) 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐭𝐚 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡, 𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐲𝐚, (1:05) 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐧𝐢, 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, (1:08) 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐃𝐢𝐚 𝐌𝐚𝐡𝐚 𝐊𝐮𝐚𝐬𝐚, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:13) 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐭𝐮, 𝐃𝐢𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐨𝐡𝐨𝐧, (1:17) 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐣𝐚𝐫, Allah adalah Allah, Dia bukan manusia, (1:21) manusia adalah manusia, tidak mungkin jadi Allah, (1:24) 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, (1:28) 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡".
Sdra-sdriku yang terkasih di dalam TUHAN kita YESUS KRISTUS, inilah ajaran Kristen yang dibenarkan, silahkan sdra-sdri menyimak dari video disini pada waktu
a. 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧.
Jadi tidaklah mungkin, satu sisi sdra katakan YESUS tidaklah dilahirkan, dan sisi lain sdra katakan YESUS dilahirkan, harus ada penegasannya. Penegasannya : Konsili Kalsedon katakan, kedua natur Yesus itu bersatu sedemikian rupa dalam satu pribadi, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐚𝐦𝐩𝐮𝐫, karena Allah dan manusia tidak mungkin bercampur, tidak berubah, artinya manusia campuran Allah campuran manusia, tidak.
|
Berikut ini Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (3:02) Nah, di dalam konteks ini, (3:06) karena Yesus dalam kemanusiaannya sungguh-sungguh manusia, (3:11) kemanusiaan itu lahir dari Bunda Maria, (3:13) tidak ada masalah. 𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐞-𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫, (𝟑:𝟏𝟗) 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐑𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐌𝐚𝐫𝐢𝐚, 𝐈𝐍𝐈 𝐈𝐑𝐀𝐒𝐈𝐎𝐍𝐀𝐋, 𝐈𝐍𝐈 𝐒𝐀𝐌𝐀 𝐒𝐄𝐊𝐀𝐋𝐈 𝐈𝐋𝐎𝐆𝐈𝐊𝐀𝐋. (3:25) Yang lahir dari Bunda Maria adalah kemanusiaan Yesus, jelas. (3:32) Lalu kemudian, kemanusiaan itu jelas punya keterbatasan, (3:38) dia berkembang waktu masih kecil tentu tidak berpikir seperti orang besar, (3:43) lalu kemudian ketika dia disalipkan bisa mati, (3:47) kayak namanya manusia bisa mati.
b. 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡
Berikut ini Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (3:50) Tetapi pada saat yang sama, (3:53) 𝐧𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐈𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, (𝟑:𝟓𝟕) 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐟𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥, 𝐋𝐨𝐠𝐨𝐬 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥, (𝟒:𝟎𝟎) 𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐃𝐈𝐁𝐔𝐍𝐔𝐇, 𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐌𝐀𝐓𝐈. (4:03) Maka orang Kristen berkata, (4:05) Yesus itu karena kami percaya Dia mempunyai dua natur yang berbeda dalam satu Pribadi Logos, (4:14) maka Dia dalam natur Illahi-Nya Maha Kuasa, (4:16) Dia Maha Tahu, tapi dalam natur manusianya dia tidak maha tau, (4:21) dia tidak maha kuasa. (4:24) Dia tidak terbatas dalam natur Illahi-Nya, (4:27) karena dalam natur manusianya dia terbatas.
|
c. 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐭𝐢
Berikut ini Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (3:50) Tetapi pada saat yang sama, (3:53) 𝐧𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐈𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, (𝟑:𝟓𝟕) 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐟𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥, 𝐋𝐨𝐠𝐨𝐬 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥, (𝟒:𝟎𝟎) 𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐃𝐈𝐁𝐔𝐍𝐔𝐇, 𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐌𝐀𝐓𝐈. (4:03) Maka orang Kristen berkata, (4:05) Yesus itu karena kami percaya Dia mempunyai dua natur yang berbeda dalam satu Pribadi Logos, (4:14) maka Dia dalam natur Illahi-Nya Maha Kuasa, (4:16) Dia Maha Tahu, tapi dalam natur manusianya dia tidak maha tau, (4:21) dia tidak maha kuasa. (4:24) Dia tidak terbatas dalam natur Illahi-Nya, (4:27) karena dalam natur manusianya dia terbatas.
|
d. 𝐘𝐄𝐒𝐔𝐒 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧
Berikut ini Ajaran Kristen dari penjelasan Dr Pdt MYM : (3:50) Tetapi pada saat yang sama, (3:53) 𝐧𝐚𝐭𝐮𝐫 𝐈𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡, (𝟑:𝟓𝟕) 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐟𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥, 𝐋𝐨𝐠𝐨𝐬 𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐥, (𝟒:𝟎𝟎) 𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐃𝐈𝐁𝐔𝐍𝐔𝐇, 𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐈𝐒𝐀 𝐌𝐀𝐓𝐈. (4:03) Maka orang Kristen berkata, (4:05) Yesus itu karena kami percaya Dia mempunyai dua natur yang berbeda dalam satu Pribadi Logos, (4:14) maka Dia dalam natur Illahi-Nya Maha Kuasa, (4:16) Dia Maha Tahu, tapi dalam natur manusianya dia tidak maha tau, (4:21) dia tidak maha kuasa. (4:24) Dia tidak terbatas dalam natur Illahi-Nya, (4:27) karena dalam natur manusianya dia terbatas.


