LAI mengkulturisasi Allah

Maka pentingnya belajar sejarah, maka JANGANLAH JADI BURUNG BEO! 

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Iah

Dan memahami dasar-dasar Hukum-Nya, bukanlah lagi penting, tetapi #WAJIB bagi semua Kristen untuk mengetahui Perintah-Nya!





Sebutan-Nya Elohim di Keluaran 3:15 pada zaman nabi Musa, itu perintah-Nya, jadi sebelum misinya Kristen ke wilayah Arab! Jadi TIDAKLAH kenal kata Allah (H427) itu!



Jadi persoalan sdra-sdri disni semuanya BELUM PERNAH MENDENGAR SUARA-Nya! Sehingga menganggap apa yang telah dikatakan di Keluaran 3:15, itu sebuah remeh bagi sdra-sdri



Jadi selain dari arti Etimologinya Elohim disini, yang artinya Dia Yang Maha Kuasa, Yang Benar dan Yang Hidup, dan jika kamu telah mendengar Suara-Nya langsung, maka segala ciptaan di dunia ini, dan khususnya juga yang hidup, kamu dapat mendengarkannya juga setiap rohnhya manusia, tanpa manusia itu berbicara, sebab hanyalah kamu dengar Suara-Nya saja, sebab Suara-Nya itu PENUH KUASA!

Jadi Dia sudah mengatakan Sebutan-Nya, itu sebutan-Nya Yang Benar, dan yang kamu panggil, dan untuk Menyelamatkan, dengan sebutan-Nya YAHUSHA - YESHUA ada tertulis : Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Yohanes 12:47



Jadi Dia sendiri mengatakan “dengarlah, hai #orang_Israel”, jadi BUKANNYA dengan mengatakan “dengarlah, hai #orang_Arab”! Jadi penekannya disini #orang_Israel, yang telah mengenal dengan sebutan-Nya “#Elohim”! Adakah orang Israel mengenal dan menyebut Allah, dalam berbagai liturgi upacara Ibadahnya mereka? Jawannya TIDAK, karena sudah diperintahkan-Nya di Keluaran 3:15!

Dan LAI itu diperintahkan oleh siapa?
Sebab ada tertulis : Dengarlah, hai orang Israel: YHVH itu Elohim kita, YHVH itu esa! Ulangan 6:4


Jadi sebelum masuknya Misinya Kristen di wilayah Arab, di wilayah Arab sana sudah mengenal kata Allah.
Yang perlu kalian semua disini BERPIKIR dan menjadi bahan perbandingan :
a. Sebutan Allah di wilayah Arab sana, itu ditujukan kepada siapa?
Namanya Misi Masuknya Kristen di wilayah Arab, yang belum terjama dan belumlah mengenal, tentu kepercayaannya mereka disana lain.
Sebab Amanat Agung-Nya untuk memberitakan keselamatan kepada bangsa-bangsa disekitarnya dan seluruhnya yang tidaklah mengenal Elohim, yang adalah Misinya untuk memperkenalkan.
b. Sebutan Allah yang telah disebutkan oleh orang-orang Arab sana, maka apa kepercayaannya mereka?
Namanya Misi Masuknya Kristen di wilayah Arab, yang belum terjama dan belumlah mengenal, tentu kepercayaannya mereka disana lain.
Sebab Amanat Agung-Nya untuk memberitakan keselamatan kepada bangsa-bangsa disekitarnya dan seluruhnya yang tidaklah mengenal Elohim, yang adalah Misinya untuk memperkenalkan.



Jadi dengan dua pertanyaan dibawah ini, maka tidaklah sama kata Allah yang telah menjadi kepercayaannya mereka di wilayah Arab, dengan kata Elohim yang adalah Misinya Kristen yang SEBELUM masuk ke wilayah Arab!
a. Sebutan Allah di wilayah Arab sana, itu ditujukan kepada siapa? Sebab mereka telah mengenal kata Allah itu.
b. Dengan kata Allah yang telah disebutkan oleh orang-orang Arab disana, maka apa kepercayaannya mereka?
Namanya saja Misi Masuknya Kristen di wilayah Arab, berarti wilayah tersebut belumlah terjama dan belumlah mengenal, akan kata Elohim Yang Benar dan Hidup, yang adalah Misinya Kristen itu!



Arphaksad adalah Putra sem yang menurunkann bangsa Ibrani dan Aram putranya sem yang menurunkan bangsa Aram dan Arab,
Dalam hal bahasa, Aram LEBIH DAHULU mengembankan bahasanya dan nenek moyang bangsa Ibrani mengembangkan bahasa Ibrani dengan berakulturisasi dengan bahasa Kanani dan Amorit dan menggunakan abjad Kanani Kuno yang kemudian berkembang dalam bentuk bahasa bulat karena pengaruh bahasa Aram,
Abraham berasal dari Mesapiotamia dan berbahasa Aram, higga Ishak - Yakub. Jadi orang Israel keturuan Yakub mengikuti bahasa Aram yang adalah bahasa nenek dan ibu mereka.
Dan Alkitab mencatat orang Israel adalah keturuan Aram (Kejadian 25:5; Ulangan 26:5)


#Keselamatan_datang_dari_bangsa_Yahudi!
Kitab Tanach (Kitab Suci Hebrew) aslinya ditulis dalam bahasa Hebrew dan sebagian kecil dalam bahasa Aram (Ezra 4:8-6:18; 7:12-26, Jeremiah 10:11, Daniel 2:4-7:28). Dalam Bahasa Hebrew, kedua bahasa ini disebut ’Ivrit (עִבְרִית ) atau Yehudit / Bahasa Yehuda (יְהוּדִית 2 Kings 18:26) atau S’fat K’na’an / Bahasa Kanaan (שְפַת כְנַעַן Isaiah 19:18) dan Aramit / Bahasa Aram (אֲרָמִית Daniel 2:4).
Ada tertulis : Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab #keselamatan_datang_dari_bangsa_Yahudi. Yohanes 4:22



Jadi sederhana untuk kamu mengerti Bahasa-Nya YESUS KRISTUS Bapa kita disini, kamu menyebut apa yang TIDAK kamu kenal, kami menyebut apa yang kami kenal! Sebab dengan sebutan-Nya, maka kesalamatan datang dari pada-Nya, yang dengan sebutan-Nya ELOHIM (Keluaran 3:15), sebab itu Perintah-Nya!
Ada tertulis : Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab #keselamatan_datang_dari_bangsa_Yahudi. Yohanes 4:22


Mat 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


YHVH itu artinya Keberadaan, Yang Ada dan Yang Sudah Ada dan Yang Akan Ada! Jadi TIDAKLAH PATUT sdr katakan seperti pernyataan sdr ini"Nama YHWH belum ada proses berinkarnasi, mati bangkit jadi Roh Kudus pemberi zoe ( kehidupan kekal) dan bersatu dgn manusia.... tetapi nama Tuhan Yesus ( manusia Allah ) ini sudah melaluinya... oleh karena Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama ( Flp 2:9)."


Kata Elohim disini itu Sebutan-Nya! PERHATIKAN disini dengan mata hatimu jadi janganlah dengan mata Allahmu dari kesalahannya LAI itu, Ada tertuls : Selanjutnya berfirmanlah Elohim kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: YHVH, Elohim nenek moyangmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan #itulah_sebutan-Ku turun-temurun.

Kata YHVH disini adalah Nama-Nya! PERHATIKAN disini dengan mata hatimu jadi janganlah dengan mata Allahmu dari kesalahannya LAI itu, Ada tertuls : Selanjutnya berfirmanlah Elohim kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: YHVH, Elohim nenek moyangmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub, telah mengutus aku kepadamu: #itulah_nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah_sebutan-Ku turun-temurun


Kata YHVH disini adalah Nama-Nya! PERHATIKAN disini dengan mata hatimu jadi janganlah dengan mata Allahmu dari kesalahannya LAI itu. Jadi kata Allah itu telah menutupi mata hatimu, yang telah meniadakan Keberadaan-Nya yaitu YHVH
Jadi kata TUHAN yang adalah terjemahannya LAI, itulah yang dimaksudkan YHVH (dibaca Adonai), yang dengan tulisan YEHOVAH (Manuscriptnya MASORAH)!
Marilah kita SELIDIKI dan BACALAH seluruh Kitab Suci, TIDAK ADA SATUPUN ayat di dalam seluruh Kitab Suci, yang menuliskan :nama-Ku Allah, MELAINKAN seluruh isi Kitab Suci menuliskan nama-Ku TUHAN. Ada tertulis : Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. Yesaya 42:8
Berikut ayat-ayat seluruh Kitab Suci, yang tertulis nama-Ku Tuhan : Keluaran_6:3; Hos_12:5; Yesaya_42:8; Yeremia_16:21; Keluaran _15:3; Keluaran _20:7; Keluaran _34:14; Ulangan_5:11; Ulangan _6:13; Ulangan _10:8; Ulangan _10:20; Ulangan _10:20; Ulangan _12:5; Ulangan _12:11; Ulangan _12:21; Ulangan _14:23; Ulangan _14:24; Ulangan _16:2; Ulangan _16:6; Ulangan _16:11; Ulangan _18:5; Ulangan _26:2; 1Sa_12:22; 1Ki_14:21; 1Ch_16:8; 1Ch_16:10; 1Ch_16:29; 1Ch_23:13; 2Ch_12:13; Mazmur_29:2; Mazmur _30:4; Mazmur _34:3; Mazmur _68:4; Mazmur _96:2; Mazmur _96:8; Mazmur _97:12; Mazmur _99:6; Mazmur _103:1; Mazmur _105:1; Mazmur _105:3; Mazmur _135:3; Mazmur _145:21; Mazmur _148:13; Yesaya_12:4; Yesaya _47:4 ; Yesaya _48:2; Yesaya _51:15; Yesaya _54:5; Yeremia_10:16; Yeremia _31:35; Yeremia _33:2; Yeremia _46:18; Yeremia _48:15; Yeremia _50:34; Yeremia _51:19; Yeremia _51:57 ; Hos_12:5; Amo_4:13; Amo_5:8; Amo_5:27; Amo_9:6; Mic_6:9; Zakharia _14:9 ; Mal_3:16.


Sebuah kata, itu ada jiwanya, ketika diucapkan ia akan mengikat, sekalipun artinya ini, dan orang itu membenarkannya, sebab ia sudah menjiwainya orang itu. Kitab Suci-Nya bukanlah dari siapa-siapa, sebab sudah ada dasar Hukum-Nya untuk disebutkan turun temurun dari Abraham _Ishak dan Yakub (Keluaran 3:15), yang sebutan-Nya "ELOHIIM"! Jadi dengan keberadaan kata Allah itu telah menutupi mata hatimu, yang telah meniadakan Keberadaan-Nya yaitu YHVH

Sugianto Thamrin, ITULAH DAMPAK SOCIAL TEOLOGI akan keberadaan kata Allah (terjemahannya LAI), hampir semua terjerat di dalam semua jaringan Kristen khususnya di Indonesia.
Sebab yang mereka tahu, bahwa hanyalah Allah, dan kata Tuhan, diposiskan kedua dari kata Allah, itulah dampak sosialnya dari penulisan kata Allah oleh LAI.
Sedangkan Tuhan (YHVH) itu adalah Nama-Nya Allah (Elohim).


LAI mengatakan Allah disana BUKANLAH Allahnya Kristen. Jadi Allah yang mana dong?

Jadi kata Alaha khususnya Bahasa Aramac disini, TIDAK SAMA arti dari kata Allah!
a. Sebab Kepercayaanya Arab, yang sebelum misinya Kristen masuk ke Wilayah Arab, kepercayaannya mereka disana berbeda dan TIDAKLAH SAMA.
b. Oleh karena itu kata Alaha khususnya Bahasa Aramac disini, TIDAK SAMA arti dengan kata Allah di Wilayah Arab!
c. Maka TIDAKLAH PATUT LAI menterjemahkan dengan kata Allah di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini, yang kepercayaannya Arab disana sudah ada, yang diTUJUKAN kepada yang lain, dan bukannya Elohim!


Sederhana begini, terjemahan huruf ibrani H424 ke Aramaic hasilnya ini. Jadi dari susunannya hurufnya Ibrani ke Aramaic disini memberikan gambaranannya yang nilainya sama.

Dengan inii saja, harusnya dunia berpikir, khususnya Kristen!

Mempertimbang dan mengambil keputusan suatu bahasa, apalagi khususnya sebutan "Yang Maha Kuasa" dari sebuah Kitab Suci-Nya, maka perlu dipertimbangkan :
1. Aspek Hukum, di dalam seluruh Kitab Suci-Nya
2. Sejarah mula-mula dari Sebutan-Nya, yang telah disebutkan oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri.
3. Sebutan-Nya disaksikan oleh para nabi, dan yang telah tercatat di dalam seluruh Kitab Suci-Nya sendiri.
4. Pengesahan Sebutan-Nya oleh para pengikut yang telah menyebut sebutan-Nya, dan diakui oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri.
Dan itu tercatat dalam sejarah dan peristiwa di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini.


Mempertimbang dan mengambil keputusan suatu bahasa, apalagi khususnya sebutan "Yang Maha Kuasa" dari sebuah Kitab Suci-Nya, maka perlu dipertimbangkan :
1. Aspek Hukum, di dalam seluruh Kitab Suci-Nya
2. Sejarah mula-mula dari Sebutan-Nya, yang telah disebutkan oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri.
3. Sebutan-Nya disaksikan oleh para nabi, dan yang telah tercatat di dalam seluruh Kitab Suci-Nya sendiri.
4. Pengesahan Sebutan-Nya oleh para pengikut yang telah menyebut sebutan-Nya, dan diakui oleh Yang Maha Kuasa-Nya sendiri.
Dan itu tercatat dalam sejarah dan peristiwa di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini.

Dan perkembangan dari zaman ke zaman siapakah bangsa yang menjadi pilihan-Nya?
Bangsa pilihan-Nya adalah contoh bagi kamu, khususnya tentang sebutan-Nya yang sudah dibenarkan-Nya.

JANGANLAH hanyalah memuji bangsa pilihan-Nya dari bibirmu, tetapi kamu memujinya di dalam hatimu dari bangsa yang bukan pilihan-Nya!


Ini yang mau dibahaskan, bahwa terjemahan LAI, menggunakan kata Allah di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini, itu hanyalah dilhat dari Fonetik atau fonetikanya. selain dari alasanya klasik misinya Kristen mula-mula di Arab! Tetapi Penyelidikan bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia, LAI sendiri tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (langue).


Sudalah LAI membatasilah dengan BATASAN yang jelas, tidak ada ruginya bagi sdra secara pribadi, TETAPI dampaknya LUAS dan semuanya POSITIF bagi bangsa Indonesia khususnya, sehingga TIDAK ADA LAGI interferensi kepada pihak lain, dan begitu juga sebaliknya!
Dan dengan BATASAN yang jelas, maka JELASLAH sudah tidak ada saling interferensi satu dan lainnya, di dalam berbagai kegiatan apa saja. Inilah yang harus dibuat oleh LAI sendiri, dengan KESADARAN PENUH melihat waktu dan situasi ke depan, dalam waktu yang Panjang bagi generasi yang akan datang, dengan penuh kedamaian dan ketentraman, bagi masyarakat Indonesia secara khususnya.

Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu. Karena Elohim kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya. Sela Mazmur 44:7-9

Sis Sugianto Thamrin bukannya masalah maksud tertuju hatimu kenal atau tidak, tetapi dari alasan klasik yang TIDAK TEPAT dari terjemahannya LAI
a. Kata Allah sudah dikenal di Arab pada pra misinya Kristen mula-mula di Arab.
Berarti kata Allah tertuju kepada siapa, sebelum pra misinya Kristen di Arab.
Sedangkan Misinya Kristen tertuju ke sana. Berarti sesembahannya mereka beda, dan tidaklah sama dengan Israel.



Kata Allah adalah nama sesembahan mereka di Arab.
Sedangkan kita menggunakan kata Allah itu, yang adalah nama dari sesembahan mereka.

b. Alasan klasik LAI mengatakan Allah sesembahan Arab beda dengan Allah sesembahan Kristen.
Pertanyaannya
a. Kata Allah itu berasal dari bahasa mana? Jawabannya LAI dari Arab.
b. Sejarah berdirinya Kristen dari mana?
Jawaban dari Israel
c. Apakah sesembahan Arab pra Kristen sama dengan sesembahan Israel?
Jawabannya : TIDAKLAH SAMA!
BUKTI-BUKTI TIDAK SAMA, sdra bisa lihat sejarah dan perkembangan pengikutnya hingga sekarang, beda ya kan?


Kata Allah itu adalah nama sesembahan mereka, jadi bukannya tidak nama tetapi nama sesembahan orang Arab.
Ini seperti sdr yang nama Sugianto Thamrin , terus ada mengatakan Sugiarto Thamrin miliknya Kristen, itu TIDAK SAMA dengan Sugiarto Thamrin dari Arab.


Analisys : kegagalannya LAI dalam menginterpretasikan dari Misinya Kristen, adalah dipengaruhi, jadi bukan mempengaruhi. Sedangkan Misi Kristen itu berhasil, memperkenalkan kata ELohim kepada bangsa Arab.
Sebab Elohim itu adalah Sebutan dan bukanlah Nama, sedangkan Nama adalah YHVH.


Dampak Sosial Teology bagi kamu, sadar atau tidak sadar, kamu belum mengetahui bahwa Allah itu ada Nama-Nya, dan Nama-Nya TUHAN. Sebelum kamu diperkenalkan dengan kata ELohim yang sebenarnya dan nama-Nya YHVH


Sugianto Thamrin , DAMPAK.SOCIAL TEOLOGI ini, hampir semua terjerat di dalam semua jaringan Kristen khususnya di Indonesia.
Sebab yang mereka tahu, bahwa hanyalah Allah, dan kata Tuhan, diposiskan kedua dari kata Allah, itulah dampak sosialnya dari penulisan kata Allah oleh LAI.
Sedangkan Tuhan (YHVH) itu adalah Nama-Nya Allah (Elohim).


Jadi sdrku, LAI sudah menciptakan KLONING, anda ada di sana, dan anda ada di Kristen!

Sedangkan anda adalah disana dan miliknya disana, dan bukanlah miliknya Kristen, itu juga diakui oleh LAI, tetapi LAI sendiri yang menciptakannya

Sugianto Thamrin jadi LAI sendiri yang menciptakannya, sedangkan disana TIDAKLAH mengakui milik kepunyaannya Israel, dan Israel tidak mengakui disana, dan LAI juga tidak mengakui bahwa disana adalah disini, tetapi LAI menggunakannya.


LAI mengatakan Allah disana BUKANLAH Allahnya Kristen. Jadi Allah yang mana dong?
Sdra harus delik pertanyaannya ini, yaitu kata "Allah".
a. Kata Allah, disini terdiri dari huruf A L L A H
b. Kata Allah, berasal dari bahasa Arab, jadi bukan dari bahasa Aram atau Ibrani, itu yang telah diakui oleh LAI, dengan alasannya klasik, bahwa kata Allah telah dikenal oleh orang-orang Arab sejak pra misi Kristen mula-mula
c. Bahasa Aram adalah Elaha yang dituliskan Kitab Suci-Nya disini.
Elaha, yang ejaannya : E L A H A
Dan juga ada dituliskan Alaha, ejaan :A L A H A
d. Bahasa Ibrani : El, Eloah dan Elohim.
El, ejaan : E L
Eloah : E L O A H
Elohim : E L O H I M


Sugianto Thamrin , jadi LAI disini mengkulturisasikan akan kata "Allah" ini yang miliknya Arab menjadi miliknya Ibrani- Aram.
Paham disini?
a. Maksud dan tujuan dari mengkulturisasikan kata "Allah" ini, maksud dan tujuannya apa?
Sebab LAI sendiri mengatakan Allah sesembahan Arab bukanlah atau TIDAKLAH SAMA dengan Kristen.
Sedangkan bahasa Aram dengan sebutan : Elaha atau juga Alaha.
Dan bahasa Ibrani dengan sebutan : El, Eloah, Elohim.
Baik Aram maupun Ibrani masing-masing ejaannya beda, dengan kata Allah yang bahasanya Arab itu.
Jadi penekannya disini kata "Allah" ini.


Sugianto Thamrin , jadi LAI disini mengkulturisasikan akan kata "Allah" ini yang miliknya Arab menjadi miliknya Ibrani- Aram.
Disamping mengkulturisasi dari kata Allah itu, LAI juga mengedukasi akan kata Allah di dalam seluruh Kitab Suci-Nya disini, yang bukannya miliknya Arab. Sedangkan Kitab Suci-Nya disini bersumber dari Ibrani.
Jadi LAI haruslah dengan penuh KESADARAN DIRI, mengakui kekeliruan selama ini, dengan menjawab dan mengakui secara terbuka Tujuan Apa? Maksudnya Apa? Dasar Hukumnya Apa?.


















on Minggu, 27 Juni 2021 | A comment?
0 responses to “LAI mengkulturisasi Allah”

Leave a Reply