YESUS itu tidaklah dilahirkan, YESUS tidaklah mati, YESUS tidaklah berubah menjadi daging Pdt. Muriwali Yanto Matalu
(0:00) Yang kedua, tadi juga disinggung mengenai Yesus ya. (0:07) Ya, kesalahpahaman-kesalahpahaman yang ada itu selalu berjalan bersama-sama antara (0:13) doktrin Trinitas dan doktrin Dewi Natur Kristus. (0:16) Dulu pernah ada artis-artis terkenal, tapi sekarang sudah tua saya kira, (0:22) mungkin tidak seterkenal dulu, namanya Syahrini.
(0:26) Dia menulis di, entah di Medsosnya itu apa, platformnya apa saya tidak tahu, (0:30) tapi dia berkata begini, Yesus kok katanya Tuhan, (0:35) kalau dia Tuhan, mengapa dia jalan-jalan di bumi, (0:40) mengapa dia makan, mengapa mati, begitulah. (0:44) Nah, ini kesalahpahaman dalam memahami doktrin Dewi Natur atau Dua Natur Kristus. (0:53) Sekali lagi yang pertama-tama saya katakan di sini, (0:56) orang Kristen tidak percaya bahkan kalau ada pendeta yang bilang begini ya, (1:01) itu pasti pendeta bodoh, ya maaf saya agak keras ya, (1:05) kalau dia bilang begini, Allah itu maha kuasa, (1:08) karena dia maha kuasa, dia bisa berubah jadi manusia, (1:13) dia bisa berubah jadi batu, dia bisa berubah jadi pohon, (1:17) ini pemikiran yang sangat kurang ajar, Allah adalah Allah, dia bukan manusia, (1:21) manusia adalah manusia, tidak mungkin jadi Allah, (1:24) Allah tidak mungkin berubah jadi manusia, sama juga manusia, (1:28) tidak mungkin berubah jadi Allah.
(1:30) Lalu apa makna doktrin Kristen mengenai Dewi Natur Kristus? (1:35) Dewi Natur Kristus berarti apa? (1:38) Sang Logos firman Allah yang kekal ini tadi, (1:42) yang sesubstansi, sehakikat dan alhamdulillah, (1:45) dia datang ke dalam dunia, bukan, perhatikan baik-baik, (1:50) bukan berubah menjadi manusia, (1:54) tetapi mengambil atau mengadopsi natur manusia, tubuh dan jiwa, ditambahkan, (2:01) sehingga dia mempunyai dua natur yang berbeda, (2:06) yang Allahnya tetap Allah, yang manusianya tetap manusia, (2:10) tidak campur aduk, tidak bercampur aduk, seperti itu. (2:15) Maka dalam hal ini, Yesus Sang Logos yang satu pribadi itu, (2:20) satu pribadi Logos, setelah dia mengambil natur manusia, (2:26) maka dia mempunyai dua natur, (2:27) ini yang Konsili Kalsedon katakan, (2:31) kedua natur Yesus itu bersatu sedemikian rupa dalam satu pribadi, (2:38) tapi tidak bercampur, karena Allah dan manusia tidak mungkin bercampur, (2:40) tidak berubah, artinya manusia campuran Allah campuran manusia, (2:46) tidak. (2:48) Kedua natur itu tetap mempertahankan identitas masing-masing, (2:53) yang manusianya jelas, yang keilihannya jelas, (2:56) tidak berubah, tidak bercampur, tidak terbagi, juga tidak dapat dipisah, (3:00) karena bersatu sedemikian rupa.
(3:02) Nah, di dalam konteks ini, (3:06) karena Yesus dalam kemanusiaannya sungguh-sungguh manusia, (3:11) kemanusiaan itu lahir dari Bunda Maria, (3:13) tidak ada masalah apa yang kalau saya berkata kealahan Yesus lahir, (3:19) melalui Rahim Maria, ini irasional, ini sama sekali ilogikal. (3:25) Yang lahir dari Bunda Maria adalah kemanusiaan Yesus, jelas. (3:32) Lalu kemudian, kemanusiaan itu jelas punya keterbatasan, (3:38) dia berkembang waktu masih kecil tentu tidak berpikir seperti orang besar, (3:43) lalu kemudian ketika dia disalipkan bisa mati, (3:47) kayak namanya manusia bisa mati.
(3:50) Tetapi pada saat yang sama, (3:53) natur ilahi Yesus tetaplah Allah, (3:57) sebagai firman Allah yang gagal, logos Allah yang gagal, (4:00) tetap tidak bisa dibunuh, tetap tidak bisa mati. (4:03) Maka orang Kristen berkata, (4:05) Yesus itu karena kami percaya dia mempunyai dua natur yang berbeda dalam satu pribadi logos, (4:14) maka dia dalam natur ilahinya maha kuasa, (4:16) dia maha tau, tapi dalam natur manusianya dia tidak maha tau, (4:21) dia tidak maha kuasa. (4:24) Dia tidak terbatas dalam natur ilahinya, (4:27) karena dalam natur manusianya dia terbatas.
(4:31) Nah doktrin ini kita uji sekarang, (4:34) sekali lagi ya logika Aristotelian yang mungkin dikelembang Egya, (4:39) tapi itu pemikiran Aristotel itu ribuan tahun yang lalu, (4:43) menyamakan yang sama membedakan yang beda. (4:46) Kami tidak menyangkal Yesus terbatas dalam kemanusiaannya, (4:49) siapa menyangkal, kalau ada orang Kristen berkata, (4:53) kalau ada orang Islam bertanya kepada orang Kristen, (4:55) Yesus itu kan terbatas, itu lihat di Alkitab itu, (4:58) dia makan, dia jalan-jalan, (5:01) lalu dia berkata, oh enggak, enggak terbatas sama sekali, (5:03) itu orang Kristen yang salah. (5:05) Kemanusiaan Yesus terbatas, (5:07) tapi kealahan Yesus natur ilahinya tidak terbatas.
(5:13) Jadi kalau kita uji dari logika Aristotelian, (5:17) menyamakan yang sama membedakan yang beda, (5:19) tidak ada yang irasional di sini. (5:22) Kalau kami berkata dia maha kuasa, (5:25) itu merujuk kepada kealahannya. (5:26) Kalau kami berkata dia terbatas dan lahir dari Bunda Maria, (5:30) kami merujuk kepada kemanusiaannya.
(5:32) Yang bertentangan dengan logika yang mana? (5:34) Tidak ada sama sekali.

